PEKANBARU – Majalahriau.com – Dinas Pendidikan Provinsi Riau menjalankan tugas dan fungsinya untuk pengawasan dan evaluasi dengan memberikan sanksi terhadap Pihak SMA Negeri Plus milik Provinsi Riau pasca adanya dugaan kasus asusila dua orang siswa, serta kejadian wabah penyakit yang menimpa ratusan siswa.
Saat dihubungi ditengah kesibukannya Kepala Bidang SMA Disdik Provinsi Riau , Dr.Nasrol Akmal, M.Ed mengatakan pihaknya telah memberikan sanksi terhadap pihak SMA Plus Riau, dan ditanyakan apakah Kepala SMA Plus Riau Edi Surono dicopot, beliau belum menjawabnya.
“Sudah. Mulai dari pengawas sekolah, wakil kepala sekolah, ketua asrama sudah di beri sanksi,” tulisnya singkat, pada jumat (31/10/2025).
Diberitakan sebelumnya beredar video dua orang yang diduga siswa siswi SMA Plus Riau yang dipergoki security tengah melakukan perbuatan tidak senonoh ditoilet sekolah pada awal oktober 2025.
Penelusuran media diduga dua orang siswa siswa yang diduga melakukan perbuatan asusila tersebut yang merupakan anak dari pejabat pemerintah telah diberhentikan dari SMA Plus Riau.
Selanjutnya di akhir bulan Oktober publik kembali dikejutkan dengan kejadian 253 siswa SMA Plus Riau yang tinggal di Asrama terjangkit penyakit batuk, demam, muntah – muntah, dan saat ini proses pembelajaran dilakukan secara daring.
Ketua Komite SMAN Plus Riau, Zulfan Effendi M.Si mengatakan sebanyak 253 siswa SMA Plus Riau mengalami pengakit dan sekolah memulangkan seluruh siswa dan proses pembelajaran secara Daring.
“Berdasarkan data pihak sekolah, hingga Senin (27/10/2025), terdapat 253 siswa yang mengalami gangguan kesehatan, baik yang dirawat di asrama, di rumah, maupun di rumah sakit. Untuk itu, proses penjemputan siswa SUDAH dilakukan mulai Senin sore hingga Selasa (28/10/2025),” ucapnya. Tim















