PEKANBARU – Majalahriau.com – Calon Gubernur Riau nomor urut 3 Syamsuar menyinggung soal defisit APBD tahun 2025 sebesar Rp1,3 triliun dalam debat kedua Pilkada 2024, Ahad (17/11/2024).
Mantan Gubernur Riau itu mengatakan belum pernah ada terjadi defisit anggaran di Pemprov Riau selama ini.
“Kalau menjadi gubernur Riau bagaimana pasangan nomor urut 1 mengatasi defisit anggaran ini,” tanya Syamsuar kepada Abdul Wahid-SF Hariyanto.
Mendapat pertanyaan soal isu yang kini hangat di Riau, SF Hariyanto mengatakan bahwa pertanyaan tersebutlah yang ditunggu-tunggunya.
“Pernyataan ini saya tunggu. Pak Syamsuar lupa, saya ini Ketua TAPD, Sekda (sebelumnya). Beliau tidak tahu bahwa di tahun 2023, defisit Rp1,7 triliun sudah saya selesaikan. Saya yang melakukan rasionalisasi. Mungkin beliau lupa, ya wajar, sudah tua,” kata SF Hariyanto.
SF Hariyanto juga menyinggung soal realisasi pendapatan yang belum sepenuhnya diterima Pemprov Riau. “Sekarang masih bulan Oktober, ada triwulan IV yang belum masuk dari pusat, sekitar Rp400 miliar, dan pajak kendaraan bermotor sekitar Rp240 miliar juga belum masuk. Terus PI 10 persen dari PT PHR belum masuk. Artinya, APBD 2025 pun belum dibahas, kok beliau bisa tahu defisit, seperti dukun saja,” ucapnya.
Sementara itu, Cagubri Wahid menambahkan bahwa defisit baru bisa dikatakan terjadi ketika tahun anggaran berjalan. “Tenang saja, Pak. Nanti kita bereskan,” tegas Wahid.
Menanggapi hal tersebut, Syamsuar menekankan pentingnya perencanaan matang dalam mengantisipasi potensi defisit.
“Ini memang semuanya bisa diatasi, tapi kita harus memperhitungkan semua kemungkinan. Sekarang, honor pegawai honorer belum terbayar. Ini belum pernah terjadi di masa pemimpin sebelumnya,” kata Syamsuar.
Ia berharap para pegawai honorer, termasuk yang bekerja di rumah sakit, tetap semangat meskipun menghadapi keterlambatan pembayaran. “Ke depan, semoga kondisi ini bisa segera membaik, baik di tingkat daerah maupun pusat,” tambahnya.
Di sisi lain, Wahid menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini jika diberi amanah memimpin Riau.
“Insya Allah, kalau kami yang diberikan amanah, biar kami selesaikan. Pegawai honorer yang belum dibayar akan kami prioritaskan. Pak Syam, lebih baik serahkan Riau ke kami, biar kami urus dengan baik,” pungkas Wahid.rls