banner 728x250

Kepedulian Rakyat Mengalahkan Kepentingan Korporat : Di Balik Ketegasan Presiden Prabowo

banner 120x600

Pekanbaru – Majalahriau.com – Ketegasan sering kali diidentikkan dengan sikap keras, kaku, dan penuh aturan. Namun, pada sosok Presiden Prabowo, ketegasan justru menjadi fondasi bagi lahirnya kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil. Di balik wibawa seorang pemimpin yang dikenal tegas, tersimpan kepedulian yang jauh lebih besar daripada sekadar kepentingan segelintir korporat.

Sejak awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa arah pembangunan bangsa bukan hanya untuk menguntungkan elite ekonomi, melainkan harus mengangkat harkat hidup masyarakat bawah. Ia menyadari bahwa selama beberapa dekade terakhir, Indonesia sering kali terjebak pada pola pembangunan yang lebih banyak menguntungkan kelompok tertentu. Akibatnya, ketimpangan ekonomi semakin melebar, sementara rakyat kecil dibiarkan berjuang sendirian menghadapi keterpurukan.

Prabowo hadir dengan visi berbeda: membangkitkan kembali kepercayaan rakyat kepada negara. Melalui berbagai program kerakyatan — mulai dari ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, hingga jaminan sosial — pemerintahannya berusaha mengembalikan fungsi negara sebagai pelindung dan pengayom seluruh rakyat, bukan hanya penjaga stabilitas ekonomi bagi korporasi besar.

Ketegasan Presiden dalam mengambil keputusan sering terlihat dalam keberpihakannya yang jelas. Ia tak segan menegur atau bahkan menghentikan kebijakan yang dinilai hanya menguntungkan pihak tertentu. Baginya, negara harus berdiri di atas kepentingan rakyat banyak. Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia yang luar biasa, sehingga tidak sepantasnya terus bergantung pada investor asing atau perusahaan besar yang hanya mencari keuntungan semata.

Menariknya, sikap tegas Presiden ini mulai tercermin di daerah. Banyak kepala daerah, baik gubernur maupun bupati, mengikuti langkah yang sama. Mereka berani mengambil sikap tegas terhadap korporat yang selama ini keras kepala, bahkan terkesan kebal hukum karena “dipelihara” oleh oknum tertentu. Contoh nyata dapat dilihat di Provinsi Riau, di mana gubernurnya mulai menunjukkan sikap berani terhadap perusahaan yang merugikan masyarakat dan merusak lingkungan. Begitu pula di tingkat kabupaten, banyak bupati kini tidak segan memberi peringatan keras hingga sanksi kepada korporat yang melanggar aturan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa ketegasan di level pusat perlahan menular ke level daerah. Para kepala daerah kini merasa memiliki legitimasi moral untuk berdiri tegak menghadapi kepentingan segelintir korporat. Mereka sadar, kepemimpinan daerah yang kuat hanya akan lahir jika keberpihakan diarahkan kepada rakyat, bukan kepada segelintir kelompok yang selama ini menikmati “perlindungan” dari oknum-oknum tertentu.

Kini, bangsa Indonesia sesungguhnya sedang diberi kesempatan besar untuk bangkit dari keterpurukan panjang. Kesempatan ini lahir bukan hanya dari melimpahnya potensi yang kita miliki, melainkan juga dari kepemimpinan yang menaruh keberanian serta kepedulian pada rakyat. Momentum ini adalah peluang berharga agar Indonesia bisa keluar dari jerat ketidakadilan sosial dan ekonomi yang sudah diwariskan sejak puluhan tahun lalu.

Dengan kepemimpinan tegas namun penuh empati, Prabowo mengingatkan bahwa kekuatan sebuah negara tidak terletak pada seberapa besar korporasi yang menguasainya, melainkan pada seberapa sejahtera rakyatnya. Dan di balik ketegasan yang kerap terlihat, sesungguhnya ada hati yang ingin memastikan bahwa rakyat Indonesia tidak lagi menjadi penonton, melainkan menjadi tuan di negeri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *